Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Resep Pembaca
SPPG Tanbu perketat pengawasan kualitas MBG sebelum didistribusikan
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-15 04:23:29【Resep Pembaca】729 orang sudah membaca
PerkenalanPejabat Sementara Kasi Dokkes AIPDA Yundha Wijaya (kanan) melakukan uji sampel MBG untuk memastikan

Batulicin, Kalsel (ANTARA) - Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Kemala Bhayangkari Polres Tanah Bumbu, Polda Kalimantan Selatan (Kalsel) memperketat pengawasan kualitas program Makan Bergizi Gratis (MBG) dengan melakukan uji sampel makanan sebelum paket didistribusikan ke penerima manfaat.
Pejabat Sementara Kasi Dokkes Polres Tanah Bumbu Aipda Yundha Wijaya di Batulicin, Selasa, mengangakan ada dua tahap uji sampel makanan untuk memastikan bahwa makanan tersebut benar benar aman sebelum dikonsumsi.
Baca juga: Pemkab Tanah bumbu anggarkan dana Rp64 miliar untuk Program MBG
"Tahap pertama yang dilakukan pengecekan organoleptik terdiri atas pemeriksaan bau, rasa dan tekstur makanan dicek langsung oleh petugas ahli dari Dokkes," kata Yundha.
Selanjutnya, tahap kedua, petugas Dokkes mengambil 10-20 gram sampel makanan dicampur air dan dihancurkan, kemudian dimasukkan ke tabung reaksi untuk deteksi zat berbahaya seperti arsen, sianida, nitrit formalin.
Hasilnya, jika sampel yang diuji menunjukkan reaksi warna yang melebihi ambang batas bahaya, makanan tersebut ngak didistribusikan.
"Sejak dioperasikan pada 8 September 2025, SPPG Kemala Bhayangkari Polres Tanah Bumbu terus menerapkan sistem food safetyuntuk menjamin kualitas dan higienitas makanan," kata Yundha.
Yudha melanjutkan sebelum makanan bergizi gratis sampai di tangan penerima manfaat, tim SPPG telah menjalankan serangkaian tahapan ketat yang dilakukan oleh sebanyak 42 orang yang bertugas di delapan divisi SPPG Kemala Bhayangkari.
Baca juga: KLH kembangkan percontohan pengelolaan sampah di Tanah Bumbu
Baca juga: Pemkab Tanah bumbu anggarkan dana Rp64 miliar untuk Program MBG
Delapan divisi tersebut terdiri atas tim persiapan sebanyak tujuh orang, tim masak sebanyak delapan orang, tim pemeriksaan sebanyak sembilan orang, tim mencuci alat makanan delapan orang, tim pengantar atau distribusi empat orang dan dua orang office boy dan keamanan.
"SPPG juga diwajibkan memiliki tiga sertifikat, yakni Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS), Hazard Analysis and Critical Control Point (HACCP), sertifikat halal dan seluruh proses sertifikasi saat ini dalam proses," ujarnya.
Suka(2145)
Sebelumnya: Benarkah kecoak bisa cemari udara rumah?
Selanjutnya: SPPG Regional Kota Bengkulu: 68.950 siswa rasakan manfaat MBG
Artikel Terkait
- BSI target nilai bisnis emas mencapai Rp100 triliun pada 2030
- Konsumsi domestik naik, laba Unilever tumbuh menjadi Rp3,33 triliun
- Gastronomi Britania modern dengan sedikit sentuhan Indonesia
- Yili Raih Dua IDF Dairy Innovation Awards di World Dairy Summit 2025
- Kemenpar sebut SIAL Interfood 2025 jadi ajang perkuat industri MICE
- Lapas Narkotika Jakarta gagalkan penyelundupan sabu lewat ayam kecap
- Kasus DBD di Jakbar jadi yang tertinggi di DKI
- Ibu Negara Brasil berpesan utamakan pangan lokal untuk kesuksesan MBG
- Menlu Belanda harap rencana Trump permudah akses bantuan ke Gaza
- Ade Rai ingatkan masyarakat agar peduli kesehatan sebelum sakit
Resep Populer
Rekomendasi

Klasemen Grup H: peluang Indonesia U

Unhas budidaya jamur tiram di Kampung Rimba

Lapas Narkotika Jakarta gagalkan penyelundupan sabu lewat ayam kecap

Konsumsi domestik naik, laba Unilever tumbuh menjadi Rp3,33 triliun

Sari Murni Group investasi di Vietnam perkuat ekspansi ke pasar global

Unhas budidaya jamur tiram di Kampung Rimba

BPOM beri izin edar insulin aspart perluas akses pengobatan inovatif

Istana suguhkan Soto Banjar hingga mangut gindara untuk Presiden Afsel